Ruqyah
syar’ iyyah adalah sebuah terapi syar’ i dengan cara membacakan
ayat-ayat suci Alquran dan doa-doa perlindungan yang bersumber dari
sunnah Rasulullah saw untuk penjagaan, perlindungan, pengobatan dan
penyembuhan baik untuk diri sendiri maupun orang lain dari berbagai
gangguan dan penyakit medis dan non medis. Ruqyah syar’ iyyah merupakan
bagian dari syumuliyah Islam yang dapat digunakan untuk media dakwah
sehingga diharapkan terapi ruqyah yang dilakukan tidak keluar dari
bingkai dakwah Islam.
Pengobatan ruqyah sebenarnya sudah ada
sejak masa sebelum Islam. Kemudian Rasulullah saw menetapkan ruqyah yang
dibolehkan dan ruqyah yang terlarang. Seiring dengan perkembangan zaman
pengobatan ruqyah mengalami pasang surut, dan akhir- akhir ini ruqyah
syar’ iyyah marak kembali dan meluas ke daerah-daerah bahkan masuk ke
media televisi, koran dan majalah. Realitas ini sangat menggembirakan
karena ada satu lagi sarana yang dapat digunakan untuk media dakwah
Islam.
Landasan ruqyah terdapat di dalam Alquran dan Assunnah, diantaranya ialah :
1. Alquran surat Al-Isra’ ayat 82 :
yang Artinya : Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang-
orang dzalim selain kerugian.
yang Artinya : Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah bagi orang-
orang dzalim selain kerugian.
2. Alquran surat Yunus ayat 57 :
yang Artinya : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rah-
mat bagi orang-orang yang beriman.
yang Artinya : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rah-
mat bagi orang-orang yang beriman.
3. Alquran surat Fushshilat ayat 44 :
yang Artinya : … … ... Katakanlah, Alquran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman … … … … …
yang Artinya : … … ... Katakanlah, Alquran itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman … … … … …
4. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abi Sa’ id Alkhudri :
yang Artinya : Dari Abi Said Alkhudri ra, beliau berkata, ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat, maka datanglah seorang wanita dan berkata, ‘ sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami sedang tidak ada, apakah ada diantara Kalian yang bisa meruqyah ? ’ maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemam puannya dalam ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30 ekor kambing dan kami mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ‘ apakah Anda bisa ? apakah Anda meruqyah ? ’ ia berkata :
‘ Tidak, saya tidak meruqyah kecuali dengan Alfatihah’ . Kami berkata : ‘ Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita mendatangi atau bertanya kpd Rasulullah saw. Ketika sampai di Madinah, kami ceritakan pada Nabi saw, Dan beliau bersabda : ‘ Tidakkah ada yang tahu bahwa itu adalah ruqyah ?
Bagilah ( kambing itu) dan jadikan aku satu bagian’ . ( HR. Bukhari-Muslim) .
yang Artinya : Dari Abi Said Alkhudri ra, beliau berkata, ketika kami sedang dalam suatu perjalanan, kami singgah di suatu tempat, maka datanglah seorang wanita dan berkata, ‘ sesungguhnya pemimpin kami terkena sengatan, sedangkan sebagian kami sedang tidak ada, apakah ada diantara Kalian yang bisa meruqyah ? ’ maka bangunlah seorang dari kami yang tidak diragukan kemam puannya dalam ruqyah. Dia meruqyah dan sembuh. Kemudian dia diberi 30 ekor kambing dan kami mengambil susunya. Ketika peruqyah itu kembali, kami bertanya, ‘ apakah Anda bisa ? apakah Anda meruqyah ? ’ ia berkata :
‘ Tidak, saya tidak meruqyah kecuali dengan Alfatihah’ . Kami berkata : ‘ Jangan bicarakan apapun kecuali setelah kita mendatangi atau bertanya kpd Rasulullah saw. Ketika sampai di Madinah, kami ceritakan pada Nabi saw, Dan beliau bersabda : ‘ Tidakkah ada yang tahu bahwa itu adalah ruqyah ?
Bagilah ( kambing itu) dan jadikan aku satu bagian’ . ( HR. Bukhari-Muslim) .
5. Hadits shahih riwayat Muslim dari Auf bin Malik Al-asyja’ i :
yang Artinya : Dari Auf bin Malik Al-asyja’ i, ia berkata : ‘ Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyah, dan kami bertanya : wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu ? ’
Rasulullah saw bersabda : ‘ Perlihatkan kepadaku ruqyah Kalian, tidak apa-apa dengan ruqyah jika tidak ada unsur syiriknya’ . ( HR. Muslim) .
yang Artinya : Dari Auf bin Malik Al-asyja’ i, ia berkata : ‘ Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyah, dan kami bertanya : wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu ? ’
Rasulullah saw bersabda : ‘ Perlihatkan kepadaku ruqyah Kalian, tidak apa-apa dengan ruqyah jika tidak ada unsur syiriknya’ . ( HR. Muslim) .
6. Hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah :
yang Artinya : Dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi saw pernah melihat di rumahnya seorang anak wanita yang di wajahnya ada ‘ gangguan mata’ , lalu Nabi saw bersabda : ‘ Bacakanlah ruqyah untuknya karena dia kena gangguan mata’ . ( HR. Bukhari-Muslim.
yang Artinya : Dari Ummu Salamah ra, bahwa Nabi saw pernah melihat di rumahnya seorang anak wanita yang di wajahnya ada ‘ gangguan mata’ , lalu Nabi saw bersabda : ‘ Bacakanlah ruqyah untuknya karena dia kena gangguan mata’ . ( HR. Bukhari-Muslim.
7. Tafsir Alquran Aisar Attafasir oleh Syaikh Abu Bakr Jabir Aljazairiy :
yang Artinya : Sesungguhnya ketika Lubaid bin Mi’ sham seorang Yahudi di Madinah menyihir Nabi saw maka Allah menurunkan Almu’ awwidzatain kemudian malaikat Jibril meruqyah Nabi saw dengan Almu’ awwidzatain sehinggaAllah swt menyembuhkannya. ( Aisar Attafasir juz 5 hal. 630) .
yang Artinya : Sesungguhnya ketika Lubaid bin Mi’ sham seorang Yahudi di Madinah menyihir Nabi saw maka Allah menurunkan Almu’ awwidzatain kemudian malaikat Jibril meruqyah Nabi saw dengan Almu’ awwidzatain sehinggaAllah swt menyembuhkannya. ( Aisar Attafasir juz 5 hal. 630) .
JENIS PENYAKIT YANG DAPAT DIRUQYAH
Pada dasarnya setiap jenis penyakit dapat diruqyah dan sembuh dengan
izin Allah, baik penyakit fisik maupun non fisik, medis maupun non
medis, juga gangguan jin dan sihir, serta gangguan mental kejiwaan,
karena pada hakekatnya yang menyembuhkan segala jenis penyakit adalah
Allah. Allah berfirman dalan surat 26 Assyu’ ara’ : 80 :
yang
Artinya : Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku. ( Assyu’
ara’ : 80) . Rasulullah saw pernah meruqyah seorang anak yang terkena
gangguan jiwa ( gila) , beliau menggertak jin yang berada dalam tubuh
anak tersebut, ‘ Keluarlah hai musuh Allah, aku adalah utusan Allah’ ,
kemudian anak itupun sembuh dengan izin Allah ( HR. Ahmad) . Rasulullah
juga pernah meruqyah sahabatnya yang bernama Utsman bin Abil ‘ ash yang
mengalami gangguan sering lupa jumlah rakaat shalat ketika dia
ditugaskan di Thaif. Ia menemui Rasulullah di Madinah dan menceritakan
masalahnya. Maka Rasulullah bersabda : ‘ Itu adalah gangguan syetan,
mendekatlah’ , saat ia mendekat dan duduk di atas kedua kakinya sendiri,
Rasulullah memukul dadanya dengan tangannya serta meludahi mulutnya
seraya membentak : ‘ Keluarlah hai musuh Allah ! ’ , Beliau mengulangi
sampai tiga kali, kemudian bersabda : ‘ Lanjutkan tugasmu ! ’ , kemudian
Utsman berkata : ‘ Demi Allah, setelah itu saya tidak pernah terkena
gangguan lagi’ . ( HR. Ibnu Majah).
Malaikat Jibril pernah
meruqyah Rasulullah saw, seperti yang diceritakan oleh Aisyah ra,
Rasululah bila merasa sakit, datanglah Jibril meruqyahnya dengan doa (
yang artinya ) : Dengan nama Allah yang membebaskanmu, menyembuhkanmu
dari berbagai penyakit, dan dari kejahatan orang yang dengki, dan dari
kejahatan pemilik pandangan yang berbahaya. ( HSR. Muslim) . Abu Said
Alkhudri ra berkata bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw
dan berkata : ‘ Ya Rasulullah, saya merasa sakit di dada saya’ , Rasul
menjawab : ‘ Bacakanlah Alquran’ ( HR. Ibnu Murdawih) . Rasul juga
bersabda : ‘ Hendaklah kamu memakai dua alat penyembuh, madu dan
Alquran’ ( HR. Ibnu Majah) . Rasulullah bersabda kepada seseorang yang
merasa sakit pada badannya : ‘ Letakkan tanganmu di atas yang sakit dari
badanmu, lalu bacalah basmalah tiga kali, dan bacalah tujuh kali : Aku
berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari kejahatan yang saya temui
dan yang saya takuti’ . ( HSR. Muslim).
Di samping itu ruqyah
juga bermanfaat bagi orang sehat dengan izin Allah sebagai perlindungan
dan penjagaan dari berbagai mara bahaya dan penyakit. Rasulullah pernah
meruqyah kedua cucunya, Hasan dan Husain padahal keduanya sehat-sehat
saja, diceritakan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah meruqyah kedua cucunya itu
dengan doa :
yang Artinya : Saya perlindungkan Kalian berdua
dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari ( kejahatan) syetan dan
binatang berbisa, serta dari pandangan yang menimpa. ( HSR. Bukhari) .
Lebih dari itu ruqyah syar’ iyyah juga bermanfaat untuk membentengi
rumah dan tempat-tempat tertentu dari gangguan dan kehadiran syetan. Abu
Hurairah berkata bahwa Nabi saw telah bersabda : ‘ Janganlah Kalian
jadikan rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan lari dan kabur
dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Albaqarah’ . ( HSR. Muslim)
.
SYARAT SYARAT PERUQYAH
Tidak setiap orang dapat menjadi peruqyah, terutama terhadap penyakit-penyakit karena gangguan jin, sihir dan sejenisnya. Dalam hal ini seorang peruqyah pada hakikatnya sedang menghadapi sebuah alam lain, yaitu roh-roh yang berbeda tabiatnya dengan alam manusia, yakni alam jin. Oleh karena itu seorang peruqyah harus memiliki sejumlah sifat sebagai berikut :
Tidak setiap orang dapat menjadi peruqyah, terutama terhadap penyakit-penyakit karena gangguan jin, sihir dan sejenisnya. Dalam hal ini seorang peruqyah pada hakikatnya sedang menghadapi sebuah alam lain, yaitu roh-roh yang berbeda tabiatnya dengan alam manusia, yakni alam jin. Oleh karena itu seorang peruqyah harus memiliki sejumlah sifat sebagai berikut :
1. Memiliki salimul aqidah, yakni aqidah yang lurus, benar dan bersih dari syirik seperti aqidah generasi salafussalih.
2. Merealisasikan tauhid yang murni dalam ucapan dan perbuatan.
3. Meyakini bahwa Alquran dan doa-doa ma’ tsur yang dibaca berpengaruh bagi jin dan syetan dengan izin Allah.
4. Menjauhi hal-hal yang diharamkan, sedapat mungkin juga menjauhi hal-hal yang makruh karena hal itu dapat menjadi pintu masuk syetan untuk mengganggu manusia.
5. Mendukung dan melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena hal ini merupakan bagian senjata untuk mengalahkan syetan.
6. Mengetahui hal ihwal penyakit, terutama penyakit-penyakit karena gangguan jin dan sihir, mengetahui hal ihwal jin dan syetan, mengetahui pintu-pintu masuknya syetan kedalam tubuh dan jiwa manusia.
7. Membentengi diri dengan taqwa kepada Allah, taat kepada Allah dan RasulNya, selalu berdzikir dan berdoa, shalat berjamaah, shalat-shalat sunnah dan qiyamullail, dzikir pagi dan petang, membaca Alquran tiap hari, doa hendak tidur dan bangun tidur, doa masuk rumah dan keluar rumah, doa safar, doa masuk dan keluar masjid, doa waktu mendengar kokok ayam dan suara keledai, doa masuk dan keluar kamar mandi, doa sebelum dan sesudah makan, doa melihat bulan purnama, doa naik kendaraan, puasa-puasa sunnah, dsb.
2. Merealisasikan tauhid yang murni dalam ucapan dan perbuatan.
3. Meyakini bahwa Alquran dan doa-doa ma’ tsur yang dibaca berpengaruh bagi jin dan syetan dengan izin Allah.
4. Menjauhi hal-hal yang diharamkan, sedapat mungkin juga menjauhi hal-hal yang makruh karena hal itu dapat menjadi pintu masuk syetan untuk mengganggu manusia.
5. Mendukung dan melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah dan RasulNya, karena hal ini merupakan bagian senjata untuk mengalahkan syetan.
6. Mengetahui hal ihwal penyakit, terutama penyakit-penyakit karena gangguan jin dan sihir, mengetahui hal ihwal jin dan syetan, mengetahui pintu-pintu masuknya syetan kedalam tubuh dan jiwa manusia.
7. Membentengi diri dengan taqwa kepada Allah, taat kepada Allah dan RasulNya, selalu berdzikir dan berdoa, shalat berjamaah, shalat-shalat sunnah dan qiyamullail, dzikir pagi dan petang, membaca Alquran tiap hari, doa hendak tidur dan bangun tidur, doa masuk rumah dan keluar rumah, doa safar, doa masuk dan keluar masjid, doa waktu mendengar kokok ayam dan suara keledai, doa masuk dan keluar kamar mandi, doa sebelum dan sesudah makan, doa melihat bulan purnama, doa naik kendaraan, puasa-puasa sunnah, dsb.
CARA MERUQYAH
1. Persiapan.
- Membersihkan tempat ruqyah dari barang najis, tumbal, jimat, gambar, musik, alat musik, laki-laki memakai emas, perempuan tidak menutup aurat, dan pelanggaran
syariat lainnya.
- Membersihkan penderita dari tumbal, penangkal, atau jimat yang dikenakannya.
- Memberi pelajaran aqidah kepada penderita dan keluarganya hingga menghapuskan ketergantungan hati kepada selain Allah.
- Menjelaskan tentang ruqyah syar’ iyyah dan perbedaannya dari ruqyah syirkiyyah.
- Mendiagnosis penderita dengan beberapa pertanyaan terkait penyakitnya, hal-hal yg
dialami ketika tidur dan jaga, tentang mimpinya dan keluhan lainnya.
- Meminta penderita berwudu, menutup aurat, kalau penderita wanita wajib disertai muhrimnya dan tidak menyentuh langsung.
- Berdoa kepada Allah agar membantu dan menolong menyembuhkan penderita.
1. Persiapan.
- Membersihkan tempat ruqyah dari barang najis, tumbal, jimat, gambar, musik, alat musik, laki-laki memakai emas, perempuan tidak menutup aurat, dan pelanggaran
syariat lainnya.
- Membersihkan penderita dari tumbal, penangkal, atau jimat yang dikenakannya.
- Memberi pelajaran aqidah kepada penderita dan keluarganya hingga menghapuskan ketergantungan hati kepada selain Allah.
- Menjelaskan tentang ruqyah syar’ iyyah dan perbedaannya dari ruqyah syirkiyyah.
- Mendiagnosis penderita dengan beberapa pertanyaan terkait penyakitnya, hal-hal yg
dialami ketika tidur dan jaga, tentang mimpinya dan keluhan lainnya.
- Meminta penderita berwudu, menutup aurat, kalau penderita wanita wajib disertai muhrimnya dan tidak menyentuh langsung.
- Berdoa kepada Allah agar membantu dan menolong menyembuhkan penderita.
2. Pengobatan.
- Membacakan ayat-ayat Alquran atau doa-doa ma’ tsur di depan penderita dengan sua-
ra nyaring dan tartil.
- Membacakan ayat-ayat Alquran atau doa-doa ma’ tsur di depan penderita dengan sua-
ra nyaring dan tartil.
- Kalau penyakitnya karena gangguan jin atau sihir biasanya akan timbul
reaksi tertentu atau jin di dalam tubuh penderita akan berbicara.
- Jangan terlalu banyak berbicara dengan jin, karena mereka suka berdusta. Bicaralah seperlunya dan nasehatilah jin itu, ajaklah masuk Islam, tuntun mengucapkan kalimat syahadat, suruh belajar Islam kepada jin muslim, dan perintahkan segera keluar dan tidak kembali lagi untuk selamanya.
- Kalau jin itu membangkang, bacakanlah lagi Alquran, insya Allah
jin-jin itu akan tersiksa, panas, bahkan terbakar atau keluar dengan
segera.
- Jika penyakitnya bukan gangguan jin, maka tidak akan
terjadi reaksi tertentu, tetapi dengan izin Allah dan pertolonganNya
penderita akan sembuh, insya Allah
3. Selesai Pengobatan
Penderita yang telah sembuh, hendaknya :
- Menjaga shalat berjamaah.
- Tidak mendengarkan lagu dan music.
- Berwudu dan membaca ayat kursi sebelum tidur.
- Berbusana muslim ( menutup aurat) dalam kesehariannya.
- Membaca basmalah setiap mengawali melakukan sesuatu aktivitas.
- Tidak tidur sendirian.
- Setiap selesai shubuh membaca 100 kali :
- Menjaga shalat berjamaah.
- Tidak mendengarkan lagu dan music.
- Berwudu dan membaca ayat kursi sebelum tidur.
- Berbusana muslim ( menutup aurat) dalam kesehariannya.
- Membaca basmalah setiap mengawali melakukan sesuatu aktivitas.
- Tidak tidur sendirian.
- Setiap selesai shubuh membaca 100 kali :
RUQYAH YANG DILARANG
Pada dasarnya ruqyah secara umum dilarang dalam Islam, kecuali ruqyah yang sesuai syariat. Rasulullah bersabda :
yang Artinya : Sesungguhnya ruqyah ( mantra) , tamimah ( jimat) , dan tiwalah ( pelet) adalah kemusyrikan ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Alhakim) .
yang Artinya : Sesungguhnya ruqyah ( mantra) , tamimah ( jimat) , dan tiwalah ( pelet) adalah kemusyrikan ( HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Alhakim) .
Beliau saw juga menyatakan :
yang Artinya :
Dari Imran berkata, Rasulullah saw bersabda : ‘ Akan masuk surga dari
umatku 70 ribu tanpa hisab’ , sahabat bertanya : ‘ Siapa mereka wahai
Rasulullah ? Rasul saw bersabda : ’ Mereka adalah orang yang tidak berobat dengan kay ( besi panas yang ditempelkan) , tidak tathayyur ( meramal nasib dengan burung) , dan tidak minta diruqyah’ . ( HSR. Bukhari-Muslim).
Para ulama’ banyak membicarakan hadits ini, diantaranya yang terkait
dengan ruq- yah. Mereka sepakat ruqyah secara umum terlarang, kecuali
tidak ada unsur kemusyrikannya. Mereka membolehkan ruqyah syar’ iyyah
yaitu membacakan ayat-ayat Alquran dan doa-doa yang ma’ tsur untuk
penjagaan dan penyembuhan, termasuk mengambil upah dari meruqyah.
Terkait dengan masalah ini Rasulullah saw pernah bersabda kepada paman
Kharijah bin Ash-Shalt Attamimi yang telah sukses meruqyah orang gila,
lalu diberi imbalan 100 ekor kambing, ‘ Ambillah imbalan itu, demi Allah
ada orang yang mengambil hasil ruqyah yang bathil, sedangkan Kamu
sekarang makan dari imbalan ruqyah yang haq’ . ( HR. Abu Dawud) .
Beberapa cara meruqyah yang tidak sesuai dengan syariah antara lain :
1. Meminta bantuan jin, memenuhi permintaannya atau bersumpah atas nama jin.
2. Ruqyah yang dilakukan oleh tukang sihir.
3. Bersandar kepada ruqyah, bukan kepada Allah.
2. Ruqyah yang dilakukan oleh tukang sihir.
3. Bersandar kepada ruqyah, bukan kepada Allah.
4. Mencampur aduk bacaan Alquran dengan mantra-mantra.
5. Menggunakan sesajen, tumbal atau alat yang mengarah pada syirik dan bid’ ah.
6. Memenjarakan jin dan menyiksanya.
5. Menggunakan sesajen, tumbal atau alat yang mengarah pada syirik dan bid’ ah.
6. Memenjarakan jin dan menyiksanya.
Apabila kita merasa sakit, dibolehkan dan dianjurkan berobat dengan
obat-obat yang halal. Pengobatan dilakukan sesuai dengan gejala penyakit
yang diderita dengan tahapan sebagai berikut :
1. Ruqyah mandiri.
2. Memeriksakan diri ke dokter ( pengobatan medis) .
3. Jika ruqyah mandiri dan pengobatan medis tidak kunjung membawa hasil, boleh diruqyah oleh ahli ruqyah.
2. Memeriksakan diri ke dokter ( pengobatan medis) .
3. Jika ruqyah mandiri dan pengobatan medis tidak kunjung membawa hasil, boleh diruqyah oleh ahli ruqyah.
Tambahan
Urutan Ayat-Ayat Ruqyah
Urutan Ayat-Ayat Ruqyah
1: Alfatihah
2: Albaqarah ayat 1-5.
3: Albaqarah ayat 102.
4: Albaqarah ayat 163-164.
5: Albaqarah ayat 255.
6: Albaqarah ayat 285-286.
7: Al-imran ayat 18-19.
8: Al-A'raf ayat 54-56.
9: Al-A'raf ayat 117-122.
10: Yunus ayat 81-82.
11: Thaha ayat 69.
12: Almu'minin ayat 115-118.
13: Ash shaffat ayat 1-10.
14: Al ahqaf ayat 29-32.
15: Arrahman ayat 33-36.
16: Al hasyr ayat 21-24.
17: Al jin ayat 1-9.
18: Al ikhlas.
19: Al falaq.
20: An naas.
Sumber : http://ruqyahmojokerto.blogspot.co.id/2013/01/sembuhkan-penyakitmu-dengan-ruqyah.html
2: Albaqarah ayat 1-5.
3: Albaqarah ayat 102.
4: Albaqarah ayat 163-164.
5: Albaqarah ayat 255.
6: Albaqarah ayat 285-286.
7: Al-imran ayat 18-19.
8: Al-A'raf ayat 54-56.
9: Al-A'raf ayat 117-122.
10: Yunus ayat 81-82.
11: Thaha ayat 69.
12: Almu'minin ayat 115-118.
13: Ash shaffat ayat 1-10.
14: Al ahqaf ayat 29-32.
15: Arrahman ayat 33-36.
16: Al hasyr ayat 21-24.
17: Al jin ayat 1-9.
18: Al ikhlas.
19: Al falaq.
20: An naas.
Sumber : http://ruqyahmojokerto.blogspot.co.id/2013/01/sembuhkan-penyakitmu-dengan-ruqyah.html